Masa subur merupakan masa yang dinantikan oleh setiap pasangan suami istri. Masa subur berkaitan dengan keinginan untuk segera memiliki momongan. Ada yang setelah menikah selang beberapa bulan kemudian sudah dikaruniai jabang bayi dalam kandungan, namun ada juga yang harus menunggu sekian tahun lamanya untuk memperoleh keturunan. Lama tidaknya pasangan dapat memiliki anak ternyata dipengaruhi oleh masa subur. Banyak wanita yang sering mengabaikan cara menghitung masa subur, sehingga mereka tidak memiliki gambaran kapan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas seksual.
Masa subur adalah saat dimana ovarium (indung telur) melepaskan ovum (sel telur) yang telah siap dibuahi ke dalam tuba falopi (saluran indung telur). Jika sel telur bertemu dengan sperma dan berhasil mengalami pembuahan, maka pasangan tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan anak. Masa subur biasanya berlangsung sekitar 2 minggu setelah wanita mengalami menstruasi. Dalam satu bulan wanita melepaskan satu sel telur yang berasal dari indung telur sebelah kiri dan kanan.
Untuk durasinya, masa subur tidak berlangsung lama. Sel telur hanya dapat bertahan antara 12-24 jam setelah dilepaskan. Saat waktu sudah lewat maka sel telur bersama jaringan dalam rahim yang telah siap dibuahi akan dibuang melalui tuba falopi dan ditandai dengan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Inilah yang disebut dengan siklus menstruasi. Sayangnya, masih banyak yang belum mengerti cara menghitung masa subur dengan baik sehingga para wanita kebanyakan merasa bahwa mereka mengalami haid yang tidak teratur.
Cara menghitung masa subur adalah hal yang sangat penting untuk diketahui oleh wanita baik yang sudah berumah tangga atau yang belum memiliki pengalaman seksual. Dengan menghitung masa subur, wanita akan mendapatkan prediksi yang tepat kapan waktunya untuk melakukan hubungan seksual dan mengetahui apakah ada masalah pada organ reproduksi. Setiap wanita memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda.
Maka dari itu sebaiknya Anda mulai mencoba beberapa cara menghitung masa subur di bawah ini.
1. Perhitungan masa subur dengan rumus
Untuk menghitung masa subur ternyata Anda harus mengetahui rumusnya. Rumus perhitungan masa subur didasarkan pada siklus terpendek dan siklus terpanjang. Sebagai contoh siklus terpendek, misalnya 26 hari kemudian kurangi angka ini dengan 18 sehingga menjadi 8, maka angka 8 merupakan hari pertama Anda berada di posisi puncak masa subur.
Sedangkan siklus terpanjang 32 hari, kurangi angka 32 dengan 11 hasilnya menjadi 21. Angka 21 tersebut menandakan Anda sudah berada pada masa subur akhir. Kesimpulannya, dengan siklus haid antara 26-32 hari maka masa subur Anda berada pada hari ke 8-21.
Baca Selengkapnya: Begini Cara Cepat Hamil Setelah Haid
2. Menghitung siklus haid tidak teratur
Bagi Anda yang memiliki siklus haid yang tidak teratur ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung masa subur. Pertama catat 6 bulan siklus haid secara berurutan misalnya, haid pertama tanggal 2 Januari, haid kedua tanggal 11 Februari, Haid ketiga 21 Maret, haid keempat 6 April, haid kelima 22 Mei dan haid keenam 26 Juni.
Dari contoh tersebut siklus haid tersebut memiliki jarak yang tidak beraturan yakni 40 hari, 40 hari, 15 hari, 46 hari dan 34 hari. Bagi jarak tersebut dengan 5 maka hasilnya adalah 35 hari. Setelah diketahui bagi 35 dengan 2 hasilnya menjadi 18. Gunakan penentuan masa subur dengan kisaran yang lebih besar seperti 5-6. Kurangi dan tambah angka 18 dengan 6 maka hasilnya masing-masing 12 dan 24. Hari ke 12-24 merupakan perkiraan masa suburnya.
Ada cara yang cukup sederhana untuk mengetahui masa subur Anda yakni dengan mengambil sampel lendir serviks dengan tangan yang bersih, kemudian duduk dan masukkan satu jari telunjuk Anda dan ambil lendir yang keluar secukupnya. Perhatikan dengan baik lendirnya. Lendir yang subur memiliki ciri-ciri seperti warnanya yang bening dengan tekstur basah seperti air yang menyerupai putih telur. Sedangkan yang tidak subur warnanya putih krim kental dan menggumpal seperti pasta.
Itulah beberapa cara menghitung masa subur. Pastikan Anda membuat kalender untuk menghitung siklus haid sehingga Anda dapat menentukan tanggal yang baik untuk melakukan hubungan intim dan mengetahui ada tidaknya masalah pada organ reproduksi.
3. Menggunakan analisa lendir kesuburan
Ada cara yang cukup sederhana untuk mengetahui masa subur Anda yakni dengan mengambil sampel lendir serviks dengan tangan yang bersih, kemudian duduk dan masukkan satu jari telunjuk Anda dan ambil lendir yang keluar secukupnya. Perhatikan dengan baik lendirnya. Lendir yang subur memiliki ciri-ciri seperti warnanya yang bening dengan tekstur basah seperti air yang menyerupai putih telur. Sedangkan yang tidak subur warnanya putih krim kental dan menggumpal seperti pasta.
Itulah beberapa cara menghitung masa subur. Pastikan Anda membuat kalender untuk menghitung siklus haid sehingga Anda dapat menentukan tanggal yang baik untuk melakukan hubungan intim dan mengetahui ada tidaknya masalah pada organ reproduksi.
EmoticonEmoticon