Benar tidak sih ladies, bahwa menjalani perawatan filler pada saat kehamilan beresiko Alami kontraksi? Untuk mengetahui informasi selengkapnya kami sarankan agar Anda menyimak beberapa ulasan yang akan kami bagikan berikut ini.
Menjadi cantik dan tampak menarik di setiap harinya pasti saja sudah menjadi dambaan bagi hampir semua wanita di dunia. Berbagai macam perawatan kecantikan, seperti halnya filler pun dipilih supaya wajahrnya bisa terlihat cantik, tetap kencang, dan juga membentuk kontur. Filter ini sendiri menurut Dr. Haekal Yassier Anshari M. Biomed (AAM), yakni dokter DH Clinic yang merupakan suatu bagian dari anti aging medicine yang memang memperlakukan proses penuaan seperti halnya jenis penyakit yang dapat dicegah.
Lantas, Benarkah Jalani Perawatan Filler Pada Ibu Hamil Beresiko Alami Kontraksi?
Walaupun demikian juga perlu Anda tahu nih ladies, bahwasannya ada bebera kondisi yang lebih baik dihindari pada saat ingin lakukan sejumlah perawatan kecantikan dengan menggunakan metode filler ini. Hal yang demikian tersebut tak hanya dikarenakan akan menghasilkan kualitas perawatan yang tak sempurna, akan tetapi juga sangat beresiko sekali dan pasti saja sangat membahayakan.
Khususnya nih bagi ibu hamil dan juga ibu yang dalam masa menyusui itu sangat tidak disarankan untuk melakukan perawatan dengan menggunakan metode filler, jika memang sudah menggunakan makan makanan pendamping iut baru diijinkan, itu pun juga tak begitu disarankan, begitu yang diungkapkan oleh Dr. Haekal.
Bahkan dia juga menjelaskan bahwasannya metode filler yang gunakan jarum suntik untuk lakukan perawatan kecantikannya sangat dikhawatirkan dapat menimbulkan kontraksi alami. Hal yang demikian ini pasti saja akan sangat membahayakan, bagi kesehatan janin yang dikandung, dan juga nyawa dari ibu serta bayi yang sedang dikandungnya tersebut.
Sementara itu, bagi ibu yang sedang menyusui, menurut Dr. Haekal sendiri juga sangat tidak dianjurkan dengan alasan bahwasannya hyaluronic acid yang ada di dalamnya merupakan salah satu bahan dasar untuk filler akan sangat berpengaruh pada bayi yang lagi disusuinya. Dia juga menjelaskan sebab di usia 0 – 6 bulan semua nutrisi dan juga asupan makanan berasal dari ASI (air susu ibu).
Atau Anda juga bisa menunggu hingga bayi berumur 1 tahun, pokoknya dari awal kehamilan tak boleh menggunakan perawatan metode filler. Di samping itu Dr. Haekal ini juga menjelaskan bahwasannya mereka yang sudah pernah jalani proses perawatan dengan menggunakan silicon juga tak diperbolehkan menggunakan perawatan metode filler ini, kecuali jika dikeluarkan terlebih dulu siliconnya baru bisa disuntik filler.
Demikian tadi informasi yang bisa kami bagikan tentang "jalani perawatan filler pada ibu hamil beresiko alami kontraksi". Semoga saja bermanfaat bagi kita dan para ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan, jangan lupa dishare yah.
EmoticonEmoticon